Moment Dipol, Kepolaran, dan Senyawa Kompleks
Pengertian Momen Dipol dan Kepolaran Ikatan Kimia
Momen Dipol adalah ketika suatu molekul membentuk pusat muatan negatif dan pusat muatan positif.
Molekul yang membentuk pusat muatan negatif dan pusat muatan positif disebut sebagai molekul dipolar, atau molekul yang memiliki momen dipol. Sifat dipolar dari sebuah molekul ini, biasanya digambarkan dengan adanya panah yang menunjukkan ujung negatifnya, kemudian bagian ekor(belakang) panah menggambarkan tanda positif(+). Berikut ini contohnya untuk molekul HF:
Diagram Elektrostatik Molekul
Cara lainnya dalam menunjukkan
persebaran muatan dalam suatu molekul ialah dengan menggunakan diagram
potensial elektrostatik molekul. Berikut ini contohnya:
Pada gambar ini, digunakan variasi warna dalam menggambarkan distribusi muatan dalam molekulnya. Warna merah menunjukkan tempat persebaran elektron terbanyak (muatan negatif), dan warna biru menunjukkan tempat persebaran elektron paling sedikit (muatan positif).
Momen Dipol Senyawa Diatomik dan Poliatomik
Momen dipol ini tidak hanya untuk
molekul dengan dua atom, tetapi juga molekul poliatomik. Seperti momen dipol
pada molekul berikut ini:
Pada H2O yang memiliki persebaran elektron lebih banyak ke atom O, maka Air (H2O memiliki sifat dipolar ketika berada di medan listrik. Maka Air memiliki momen dipol.
Beberapa molekul, memang memiliki ikatan polar, tetapi tidak memiliki momen dipol. Ini disebabkan karena persebaran elektronnya terdapat pada posisi yang berlawanan sehingga muatannya saling menetralisir. Hal ini terjadi pada molekul CO2. CO2 memiliki bentuk molekul linier yang persebaran elektronnya dapat dilihat pada gambar diatas. Karena posisi pusat elektronnya saling berlawanan, maka tidak terbentun momen dipol pada molekul CO2.
Molekul yang Tidak Memiliki Momen Dipol
Ada banyak molekul lainnya yang
memiliki karakter yang sama dengan CO2 yaitu memiliki ikatan polar
tetapi tidak memiliki momen dipol. Diantaranya ialah seperti pada tabel
berikut:
Perhatikan posisi molekul-molekulnya, karena untuk senyawa dengan bentuk molekul yang sama seperti pada tabel diatas, pasti tidak memiliki momen dipol.
Senyawa Koordinasi
Seperti yang telah dijelaskan pada ikatan kovalen koordinasi NH3 dan
BF3 bereaksi membentuk H3N.BF3. Secara umum
senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen koordinasi dianggap sebagai
senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Lebih khusus lagi senyawa
koordinasi adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi antara ion logam atau logam dengan ion nonlogam. Kini
senyawa-senyawa koordinasi yang dihasilkan dengan melibatkan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi lebih sering disebut sebagai senyawa kompleks.
Beberapa jenis senyawa kompleks,
yaitu:
1. Senyawa kompleks netral. Misalnya
[Ni(CO)4]
2. Senyawa kompleks ionik. Senyawa
kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion)
misalnya [Ag(NH3)2]. Dalam senyawa kompleks ionik salah
satu dari ion tersebut atau keduanya dapat merupakan ion kompleks. 3 jenis
senyawa kompleks ionik yaitu:
a. Senyawa kompleks ionik dengan
kation sebagai ion kompleks.
b. Senyawa kompleks ionik dengan
anion sebagai ion kompleks.
c. Senyawa kompleks ionik dengan
kation dan anion sebagai ion kompleks.
Berikut adalah beberapa senyawa
kompleks ionik
s.k.i kation sebagai ion kompleks
|
s.k.i anion sebagai ion kompleks
|
s.k.i kation dan anion sebagai ion
kompleks
|
[Ag(NH3)2]Cl
[Co(NH3)6](NO3)3
|
K3[Fe(CN)6]
K2[PtCl4]
|
[Co(NH3)6]
[Cr(Cn)]
[Pt(NH3)4]
[PtCl4]
|
Keterangan s.k.i : senyawa kompleks
ionik
Atom Pusat, Ligan dan Atom Donor
Pada pembentukan senyawa kompleks netral atau senyawa kompleks ionik, atom
logam dan ion logam disebut sebagai atom pusat, sedangkan atom
yang mendonorkan elektronnya ke atom pusat disebit atom donor.
Atom donor dapat berupa suatu ion atau molekul netral. Ion atau molekul netral
yang memiliki atom-atom donor yang dikoordinasikan pada atom pusat disebut ligan.
Pembentukan senyawa kompleks selalu ada molekul-molekul atau ion-ion yang
mendonorkan elektronnya pada atom logam atau ionlogam. Elektron yang didonorkan
biasanya berupa pasangan elektron (elektron pair) dari atom donor. Dari
penjelasan-penjelasan tersebut atom donor yang terdapat pada
ligan diartikan sebagai:
1) Atom yang memiliki pasangan
elektron bebas. Misalnya NH3, H2O, CO, CN‾, NO2‾
dan Cl‾. Ligan-ligan ini merupakan basa Lewis yang dapat mendonorkan pasangan
elektron bebasnya pada atom pusat yang berlaku sebagai asam Lewis.
Gambar Struktur beberapa ligan yang
memiliki pasangan elektron bebas
2) Atom yang memiliki elektron tak
berpasangan. Misalnya C5H5 (siklopentadienil = Cp), C2H5
(alil) dan NO (nitrosil).
Gambar Struktur ligan atom yang
memiliki elektron tak berpasangan
3) Atom yang terikat melalui ikatan
phi, π, (ikatan rangkap). Misalnya C2H2 (asetilena), C2H4
(etilena) dan C6H6 (benzena), struktur ketiga ligan
berturut-turut dapat dilihat pada Gambar.
Ligan yang memiliki ikatan phi (Ï€)
dan elektron tidak berpasangan merupakan donor elektron ganjil. Ligan alil
mendonorkan 3 elektron.
Berdasarkan muatannya ligan, ligan dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu ligan netral, ligan bermuatan negatif dan ligan
bermuatan positif. Pada umumnya ligan yang terdapat pada senyawa kompleks
adalah ligan netral dan ligan negatif.
Berdasarkan banyaknya atom
donor yang dimiliki ligan, ligan dapat dikelompokan
menjadi:
1) Ligan monodentat
Ligan yang memiliki satu atom donor,
contohnya NH3, H2O, CO dan Cl‾. Ligan monodentat yang
atom donornya memiliki satu PEB biasanya hanya dapat membentuk sebuah ikatan
kovalen koordinasi.
2) Ligan bidentat
Ligan yang memiliki dua atom donor,
contohnya misalnya ion oksalat (COO‾COO‾) dan 1,2-diaminoetana (etilenadiamina)
(NH2CH2CH2NH2).
Awalan mono, di dan tri menyatakan
banyaknya atom donor yang terdapat pada ligan dan kata dentat berasal dari
bahasa Latin dentatus yang berarti gigi.
Tata Nama Senyawa Kompleks
Tatanama senyawa kompleks terbagai menjadi dua jenis yakni tatanama sistematik
dan tatanama umum.
Tata Nama Umum
Tatanama umum kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkan
tatanama dengan cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang
dimiliki senyawa koordinasi.
Berikut adalah beberapa contoh
senyawa koordinasi yang penamaannya didasarkan atas nama penemunya:
Garam Vauquelin
|
:
|
[Pd(NH3)4]
[PdCl4]
|
Garam Magnus
|
:
|
[Pt(NH3)4]
[PtCl4]
|
Senyawa Gmelin
|
:
|
[Co(NH3)6]2(C2O4)3
|
Garam Zeise
|
:
|
K[PtCl3(C2H4)].H2O
|
Sedangkan nama senyawa koordinasi
yang didasarkan atas warna yang dimiliki adalah:
Biru prusia (prusian blue)
|
:
|
KFe[Fe(CN)6].H2O
|
Kompleks luteo (kuning)
|
:
|
[Co(NH3)5Cl]Cl2
|
Kompleks praseo (hijau)
|
:
|
[Co(NH3)4Cl2]
|
Alasan-alasan nama umum jarang
digunakan atau tidak digunakan:
1) Banyak senyawa kompleks yang
berbeda namun disintesis oleh orang yang sama
2) Banyak senyawa kompleks yang
berbeda namun memiliki warna yang sama.
Tata Nama Sistematik
Tata nama sistematik dibagi menjadi
dua cara yakni
1) Tata nama yang didasarkan atas
nama dan jumlah ligan yang ada serta nama atom pusat beserta tingkat
oksidasinya. Bilangan oksidasinya ditulis di dalam tanda kurung menggunakan
angka Romawi. Anggka Romawi yang diberikan disebut Angka Stock.
2) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama
atom pusat serta muatan dari kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat
berupa tanda positif atau negatif yang menunjukan muatan ion kompleks, angka
Arab ini disebut angka Ewens-Bassett.
Tatanama Ligan
Tatanama Ligan netral
Tatanama ligan netral adalah seperti
nama senyawanya kecuali untuk beberapa ligan seperti yang tertera pada Tabel.
Ligan
|
Nama senyawa
|
Nama ligan
|
MeCN
|
Asetonitril
|
Asetonitril
|
en
|
Etilenadiamina atau
1,2-diaminoetana
|
Etilenadiamina
|
py
|
Piridina
|
Piridina
|
AsPh3
|
trifenillarsina
|
trifenillarsina
|
phen
|
1,10-fenantrolina atau
o-fenantrolina
|
1,10-fenantrolina
|
Perkecualian
|
|
|
H2O
|
Air
|
Aqua
|
NH3
|
Amonia
|
Amina atau azana
|
H2S
|
Hidrogen sulfida
|
Sulfan
|
H2Te
|
Hidrogen telurida
|
Telan
|
CO
|
Karbon monooksida
|
Karbonil
|
CS
|
Karbon monosulfida
|
Tiokarbonil
|
NO
|
Nitrogen monooksida
|
Nitrosil
|
NO2
|
Nitrogen monooksida
|
Nitril
|
NS
|
Nitrogen monosulfida
|
Tionitrosil
|
SO
|
Nitrogen monoksida
|
Sulfinil atau tionil
|
SO2
|
Belerang dioksida
|
Sulfonil atau sulfulir
|
Tatanama Ligan bermuatan negatif
Ligan negatif dapat berupa:
· Ion sisa asam. Ion sisa asam
namanya dapat berakhiran –da, -it atau –at, misalnya klorida (Cl‾), nitrit (NO2‾)
dan nitrat (NO3‾)
· Ion bukan sisa asam. Ion bukan
sisa asam namanya biasanya berakhiran –da, misalnya nitrida (N3‾)
dan ozonida.
Jika berlaku sebagai ligan baik ion
sisa asam maupun ion bukan sisa asam yang berakhiran –da, diganti dengan
akhiran –do, kecuali untuk beberapa ligan yang tertera pada Tabel.
Rumus kimia
|
Nama ion
|
Nama ligan
|
NH2
|
Amida
|
Amido
|
NH2‾
|
Imida
|
Imido
|
N3‾
|
Nitrida
|
Nitrido
|
N3‾
|
Azida
|
Azido
|
S2‾
|
Sulfida
|
Sulfido
|
O3‾
|
Ozonida
|
Ozonido
|
perkecualian
|
|
|
F‾
|
Fluorida
|
Fluoro
|
Cl‾
|
Klorida
|
Kloro
|
Br‾
|
Bromida
|
Bromo
|
I‾
|
Iodida
|
Iodo
|
O2‾
|
Oksida
|
Okso atau oksido
|
O22‾
|
Peroksida
|
Perokso
|
Te2‾
|
Telurida
|
Telurokso atau telurido
|
S2‾
|
Sulfida
|
Tio, tiokso atau sulfido
|
H‾
|
Hidrida
|
Hidro atau hidrido
|
SH‾
|
Hidrogen sulfida
|
Merkapto atau sulfanido
|
RO‾
|
Alkoksida
|
Alkoksi
|
C6H5O‾
|
Fenoksida
|
Fenoksi
|
CN‾
|
Sianida
|
Siano
|
Sedangkan untuk ion sisa asam yang
berakhiran -it atau -at jika sebagai ligan akhirannya ditambah
dengan akhiran –o, seperti yang tertera pada Tabel.
Rumus kimia
|
Nama ion
|
Nama ligan
|
ONO‾
|
Nitrit
|
Nitrito
|
NO2‾
|
Nitrit
|
Nitro
|
ONO2‾
|
Nitrat
|
Nitrato
|
OSO22‾
|
Sulfit
|
Sulfito
|
OSO32‾
|
Sulfat
|
Sulfato
|
OCN‾
|
Sianat
|
Sianato
|
SCN‾
|
Tiosianat
|
Tiosianato
|
CO32‾
|
Kabonat
|
Karbonato
|
Ligan bermuatan positif sangat jarang dijumpai pada senyawa kompleks oleh sebab
itu tidak dibahas pada bagian ini. Salah satu ligan yang bermuatan positif
adalah H2N-CH2-NH3+.
Dalam menulis ligan pada senyawa koordinasi biasanya atom donor selalu ditulis
didepan, kecuali H2O, H2S dan H2Te. Misalnya
untuk ion nitrit (NO2‾), jika N sebagai atom donor maka penulisan
ligannya adalah NO2‾ sedangkan apabila O yang bertindak sebagai atom
donor maka penulisan ligannya adalah ONO‾.
Urutan Penyebutan Ligan
1. Apabila di dalam senyawa
kompleks terdapat lebih dari satu ligan maka urutan penyebutan ligan adalah
secara alfabetis tanpa memperhatikan jumlah dan muatan ligan yang ada. Pada
aturan lama ligan yang disebut terlebih dahulu adalah ligan yang bermuatan
negatif secara alfabet kemudian diikuti dengan ligan netral yang disebut secara
alfabet pula.
2. Urutan penyebutan ligan
adalah urutan berdasarkan alfabet pada nama ligan yang telah di Indonesiakan.
Misalnya alfabet awal untuk Cl‾ adalah k meskipun dalam bahasa inggris
nama chloro dengan alfabet awal c. Sebagai contoh nama untuk
senyawa kompleks [Co(en)2Cl2]+ adalah
Ion bis
(etilenadiamina)diklorokobalt(III) (benar)
Diklorobis
(etilenadiamina)kobalt(III) (salah)
3. Jumlah ligan yang ada
dapat dinayatakan dengan awalan di, tri. Tetra dan seterusnya. tetapi apabila
awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang
ada pada ligan maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris,
tetrakis dan seterusnya. misalnya di dalam suatu senyawa kompleks terdapat
dua ligan PPh3 maka disebut dengan bis(trifenilfosfina) bukan di(trifenilfosfina).
4. Ligan-ligan yang terdiri
dari dua atom atau lebih ditulis dalam tanda kurung.
Tatanama Senyawa Kompleks Netral
1) Nama senyawa kompleks netral
ditulis dalam satu kata.
2) Menulis atau menyebut nama dan
jumlah ligan
3) Menulis atau menyebut nama atom
pusat serta bilangan oksidasi dari atom pusatyang ditulis dengan anggka Romawi.
Dan bilangan oksidasi atom pusat yang harganya nol tidak perlu dituliskan.
Contoh
[Co(NH3)3(NO2)3]
|
:
|
triaminatrinotrokobaltt(III)
|
[Ni(CO)4]
|
:
|
tetrakarbonilnikel
|
[Fe(CO)5]
|
:
|
pentakarbonilbesi
|
[Fe(CO)2(NO)2]
|
:
|
dikarbonildinitrosilbesi
|
[Co(CO)3(NO)]
|
:
|
trikarbonilnitrosilkobalt
|
Keterangan:
triaminatrinotrokobaltt(III) merupakan kompleks dengan biloks = 0, selain itu
merupakan kompleks dengan biloks 1.
Senyawa Kompleks Ionik
Senyawa kompleks ionik kation
sebagai ion kopleks
penamaannya adalah sebagai berikut:
1) Diawali dengan menulis atau
menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan
jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom
pusat diikuti bilangan oksidasi yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat
dilakukan dengan cara berikut:
1) Diawali dengan menulis atau
menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan
jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama serta
muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan anggka Arab.
Contoh
Kompleks
|
Spesi yang ada
|
Nama
|
[Cu(NH3)4]2+
|
Cu2+ dan 4NH3
|
ion tetraaminatembaga(II), atau
Ion tetraaminatembaga(2+)
|
[Co(NH3)4Cl2]+
|
Co3+, 4NH3,
dan 2Cl‾
|
ion tetraaminadiklorokobalt(II)
atau ion tetraaminadiklorokobalt(1+)
|
[Pt(NH3)4]2+
|
Pt2+, dan
4NH3
|
ion tetraaminaplatina(II) atau
iontetraaminaplatina(2+)
|
[Ru(NH3)5(NO2)]+
|
Ru2+, 5NH3,
dan NO2‾
|
ion pentaaminanitrorutenium(II)
atau ion pentaaminanitrorutenium(1+)
|
Senyawa kompleks ionik anion sebagai
ion kompleks
Penamaannya adalah sebagai berikut
1) Diawali dengan menulis atau
menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan
jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom
pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um atau ium diganti –at kemudian
diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat
dilakukan dengan cara berikut
1) Diawali dengan menulis atau
menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan
jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom
pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um atau ium diganti –at kemudian
diikuti muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh
kompleks
|
Spesi yang ada
|
Nama
|
[PtCl4]2‾
|
Pt2+ dan
4Cl‾
|
Ion tetrakloroplatinat(I) atau ion
tetrakloroplatinat(2-)
|
[Ni(CN)4]2‾
|
Ni2+ dan
4CN‾
|
Ion tetrasianonikelat(II) atau ion
tetrasianonikelat(2-)
|
[Co(CN)6]3‾
|
Co3+ dan
6CN‾
|
Ion heksasianokobaltat(III) atau
ion heksasianokobaltat(3-)
|
[CrF6]3‾
|
Cr3+ dan 6F‾
|
Ion heksafluorokromat(III) atau
ion heksasianofluorokromat(3-)
|
[MgBr4]2‾
|
Mg2+ dan
4Br‾
|
Ion tetrabromomagnesat(II) atau
Ion tetrabromomagnesat(2-)
|
Senyawa kompleks ionik kation dan
anion sebagai ion kompleks
Penamaannya adalah menulis atau
menyebut nama dan jumlah kation terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti
bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi atau menulis atau
menyebut nama dan jumlah kation terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti
muatan ion kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh
K3[Fe(CN)6]3‾
|
:
|
Kalium heksasianoferat(III) atau
kalium heksasianoferat(3-)
|
K4[Fe(CN)6]
|
:
|
Kalium heksasianoferat(II) atau
kalium heksasianoferat(4-)
|
[CoN3(NH3)5]SO4
|
:
|
Pentaaminaazidokobalt(III) sulfat
atau Pentaaminaazidokobalt(2+) sulfat
|
[Cu(NH3)4]SO4
|
:
|
Pentaaminatembaga(II) sulfat atau
Pentaaminatembaga(2+) sulfat
|
[Cu(NH3)4]
[PtCl4]
|
:
|
Tetraaminatembaga(II)
tetrakloroplatinat(II) atau tetraamina tembaga(2+) tetrakloroplatinat(2-)
|
[Co(NH3)6]
[Cr(CN)6]
|
:
|
Heksaaminakobalt(III)
heksasianokromat(III) atau heksasianokobalt(3+) heksasianokromat(3-)
|
Apakah senyawa kompleks hanya dapat
dibuat dari unsur transisi?
Pada awal perkembangan senyawa-senyawa kompleks atau senyawa koordinasi umumnya
dibuat dari unsur-unsur transisi sebagai atom pusat. Disamping itu, senyawa
yang dibentuk dari logam transisi selalu memiliki bilangan oksidasi atau
tingkat oksidasi positif.
Namun kini senyawa kompleks atau senyawa koordinasi atom pusatnya tidak harus
dari unsur transisi. logam alkali, alkali tanah dan logam utama lainnya dapat
digunakan sebagai atom pusat untuk mensintesis senyawa komplek atau senyawa
koordinasi. Misalnya NaCl yang dikonsumsi sehari-hari dalam kuah masakan
merupakan suatu kompleks. NaCl di dalam air membentuk ion heksaaquanatrium(I),
[Na(H2O)8]+. Ion tetrakloroaluminat(III)
[AlCl]‾, Be(NO3)2.4H2O dan BeSO4.4H2O
yang mengandung ion komplek tetraaquaberilium, [Be(H2O)4]2+,
merupakan beberapa senyawa kompleks yang dibentuk dari unsur-unsur bukan unsur
transisi.
Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks, tidak hanya
dibuat dengan unsur transisi sebagai atom pusat, tetapi dapat pula dibuat
dengan unsur-unsur lain atau unsur-unsur logam golongan utama.
Apakah atom pusat suatu kompleks
hanya memiliki bilangan oksidasi berharga positif?
Awalnya senyawa kompleks yang berhasil disintesis selalu memiliki bilangan
oksidasi yang berharga positif. Berikut adalah beberapa contoh senyawa kompleks
dengan bilangan oksidasi ion pusat berharga positif
Ion kompleks
|
Atom pusat
|
b.o atom pusat
|
[Co(NH3)6]3+
|
Co3+
|
+3
|
[Co(CN)6]3‾
|
Co3+
|
+3
|
[Cu(NH3)4]2+
|
Cu2+
|
+2
|
[Fe(CN)6]3‾
|
Fe3+
|
+3
|
[Pd(NH3)4]2+
|
Pd2+
|
+2
|
[PtCl4]2‾
|
Pt2+
|
+2
|
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa atom pusat suatu kompleks tidak
harus memiliki bilangan oksidasi yang harganya positif. Atom pusat suatu
kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi nol dan negatif. Berikut adalah contoh kompleks dengan bilangan oksidasi nol
dan harga bilangan oksidasi negatif.
kompleks
|
b.o atom pusat
|
Kompleks
|
b.o atom pusat
|
[V(CO)6]
|
0
|
[V(CO)6] ‾
|
-1
|
[Cr(CO)6]
|
0
|
[Cr(CO)5]2‾
|
-2
|
[Fe(CO)5]
|
0
|
[Mn(CO)5] ‾
|
-1
|
[Co(Cp)2]
|
0
|
[Fe(CO)4]2‾
|
-2
|
[Ni(CO)4]
|
0
|
[Re(CO)4]3‾
|
-3
|
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Catatan: CO adalah ligan karbonil,
Cp ligan siklopentadienil dan NO adalah ligan nitrosil. Ketiga ligan tersebut
merupakan ligan netral.
Bilangan Koordinasi
Pada senyawa kompleks banyaknya atom yang terikat pada atom pusat disebut
bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan oksidasi
atau tingkat oksidasi. Bilangan koordinasi biasanya 2 x bilangan oksidasi. Oleh
sebab itu untuk unsur-unsur yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu
akan memeiliki bilangan koordinasi lebih dari satu, hal ini biasanya terjadi
pada unsur-unsur transisi.
Untuk senyawa kompleks dengan ligan monodentat, bilangan koordinasi atom pusat
adalah sama dengan jumlah ligan yang diikatnya. Bilangan koordinasi yang sering
dijumpai pada senyawa kompleks adalah 4 dan 6.
Tinggalkan
komentar Posted by Emel Seran pada 23 September 2010
Awalnya senyawa kompleks yang
berhasil disintesis selalu memiliki bilangan oksidasi yang berharga positif.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa kompleks dengan ion pusat berharga
positif
Ion kompleks
|
Atom pusat
|
b.o atom pusat
|
[Co(NH3)6]3+
|
Co3+
|
+3
|
[Co(CN)6]3‾
|
Co3+
|
+3
|
[Cu(NH3)4]2+
|
Cu2+
|
+2
|
[Fe(CN)6]3‾
|
Fe3+
|
+3
|
[Pd(NH3)4]2+
|
Pd2+
|
+2
|
[PtCl4]2‾
|
Pt2+
|
+2
|
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Dari contoh diatas dapat disimpulkan
bahwa atom pusat suatu kompleks tidak harus memiliki bilangan oksidasi yang
harganya positif. Atom pusat suatu kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi
nol dan negatif. Berikut adalah contoh kompleks
dengan bilangan oksidasi nol dan harga bilangan oksidasi negatif.
kompleks
|
b.o atom pusat
|
Kompleks
|
b.o atom pusat
|
[V(CO)6]
|
0
|
[V(CO)6]
‾
|
-1
|
[Cr(CO)6]
|
0
|
[Cr(CO)5]2‾
|
-2
|
[Fe(CO)5]
|
0
|
[Mn(CO)5]
‾
|
-1
|
[Co(Cp)2]
|
0
|
[Fe(CO)4]2‾
|
-2
|
[Ni(CO)4]
|
0
|
[Re(CO)4]3‾
|
-3
|
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Catatan: CO adalah ligan karbonil,
Cp ligan siklopentadienil dan NO adalah ligan nitrosil. Ketiga ligan tersebut
merupakan ligan netral.
* SMA KELAS III
Apakah
atom pusat suatu kompleks hanya memiliki bilangan oksidasi berharga positif?,
Apakah
senyawa kompleks hanya dapat dibuat dari unsur transisi?, Atom Pusat, Ligan dan Atom
Donor, senyawa
kompleks dan penggolongan senyawa kompleks, Tata
Nama Senyawa Kompleks
Tinggalkan
komentar Posted by Emel Seran pada 23 September 2010
Pada awal perkembangan
senyawa-senyawa kompleks atau senyawa koordinasi umumnya dibuat dari
unsur-unsur transisi sebagai atom pusat. Disamping itu, senyawa yang dibentuk
dari logam transisi selalu memiliki bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi
positif.
Namun kini senyawa kompleks atau
senyawa koordinasi atom pusatnya tidak harus dari unsur transisi. logam alkali,
alkali tanah dan logam utama lainnya dapat digunakan sebagai atom pusat untuk
mensintesis senyawa komplek atau senyawa koordinasi. Misalnya NaCl yang
dikonsumsi sehari-hari dalam kuah masakan merupakan suatu kompleks. NaCl di
dalam air membentuk ion heksaaquanatrium(I), [Na(H2O)8]+.
Ion tetrakloroaluminat(III) [AlCl]‾, Be(NO3)2.4H2O
dan BeSO4.4H2O yang mengandung ion komplek
tetraaquaberilium, [Be(H2O)4]2+, merupakan
beberapa senyawa kompleks yang dibentuk dari unsur-unsur bukan unsur transisi.
Dari contoh-contoh diatas dapat
disimpulkan bahwa senyawa kompleks, tidak hanya dibuat dengan unsur transisi
sebagai atom pusat, tetapi dapat pula dibuat dengan unsur-unsur lain atau
unsur-unsur logam golongan utama.
Tatanama senyawa kompleks terbagai
menjadi dua jenis yakni sistematik dan tata nama umum. Dalam menuliskan ligan
biasanya atom donor ditulis dibagian depan kecuali untuk bebebrapa ligan
seperti H2O, H2S dan H2Te.
Tata Nama Sistematik
Tata nama sistematik dibagi menjadi
dua cara yakni
- Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada serta nama atom pusat beserta tingkat oksidasinya, dimana senyawa kompleks yang ada bilangan oksidasinya ditulis dengan angka Romawi. Anggka Romawi yang diberikan disebut angka Stock.
- Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom pusat serta muatan dari kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat berupa tanda positif atau negatif yang menunjukan muatan ion kompleks, angka Arab ini disebut angka Ewens-Bassett.
Tata Nama Umum
Kini tata nama umum kini jarang
bahkan tidak digunakan lagi. Nama umum untuk senyawa kompleks atau senyawa
koordinasi didasarkan atas nama penemu atau warna yang dimiliki senyawa
tersebut.
Berikut adalah contoh senyawa yang
didasarkan atas nama penemunya:
Garam
Vauquelin
|
:
|
[Pd(NH3)4]
[PdCl4]
|
Garam
Magnus
|
:
|
[Pt(NH3)4]
[PtCl4]
|
Senyawa
Gmelin
|
:
|
[Co(NH3)6]2(C2O4)3
|
Garam
Zeise
|
:
|
K[PtCl3(C2H4)].H2O
|
Sedangkan nama senyawa kompleks yang
didasarkan atas warna yang dimiliki adalah:
Biru
prusia (prusian blue)
|
:
|
KFe[Fe(CN)6].H2O
|
Kompleks
luteo (kuning)
|
:
|
[Co(NH3)5Cl]Cl2
|
Kompleks
praseo (hijau)
|
:
|
[Co(NH3)4Cl2]
|
Alasan-alasan nama umum jarang
digunakan atau tidak digunakan:
- Banyak senyawa kompleks yang berbeda disintesis oleh orang yang sama
- Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang sama.
Tata Nama Senyawa Kompleks Netral
- Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata.
- Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan
- Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari atom pusatyang ditulis dengan anggka Romawi. Dan bilangan oksidasi atom pusat yang harganya nol tidak perlu dituliskan.
Contoh
[Co(NH3)3(NO2)3]
|
:
|
triaminatrinotrokobaltt(III)
|
[Ni(CO)4]
|
:
|
tetrakarbonilnikel
|
[Fe(CO)5]
|
:
|
pentakarbonilbesi
|
[Fe(CO)2(NO)2]
|
:
|
dikarbonildinitrosilbesi
|
[Co(CO)3(NO)]
|
:
|
trikarbonilnitrosilkobalt
|
Keterangan:
triaminatrinotrokobaltt(III) merupakan kompleks dengan biloks = 0, selain itu
merupakan kompleks dengan biloks 1.
Senyawa Kompleks Ionik
Senyawa kompleks ionik kation
sebagai ion kopleks
penamaannya adalah sebagai berikut:
- Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
- Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
- Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti bilangan oksidasi yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat
dilakukan dengan cara berikut:
- Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
- Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
- Menulis atau menyebut nama serta muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan anggka Arab.
Contoh
Kompleks
|
Spesi
yang ada
|
Nama
|
[Cu(NH3)4]2+
|
Cu2+
dan 4NH3
|
ion
tetraaminatembaga(II), atau Ion tetraaminatembaga(2+)
|
[Co(NH3)4Cl2]+
|
Co3+,
4NH3, dan 2Cl‾
|
ion
tetraaminadiklorokobalt(II) atau ion tetraaminadiklorokobalt(1+)
|
[Pt(NH3)4]2+
|
Pt2+,
dan 4NH3
|
ion
tetraaminaplatina(II) atau iontetraaminaplatina(2+)
|
[Ru(NH3)5(NO2)]+
|
Ru2+,
5NH3, dan NO2‾
|
ion
pentaaminanitrorutenium(II) atau ion pentaaminanitrorutenium(1+)
|
Senyawa kompleks ionik anion sebagai
ion kopleks
Penamaannya adalah sebagai berikut
- Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
- Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
- Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um atau ium diganti –at kemudian diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat
dilakukan dengan cara berikut
- Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
- Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
- Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um atau ium diganti –at kemudian diikuti muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh
kompleks
|
Spesi yang ada
|
Nama
|
[PtCl4]2‾
|
Pt2+ dan
4Cl‾
|
Ion tetrakloroplatinat(I) atau ion
tetrakloroplatinat(2-)
|
[Ni(CN)4]2‾
|
Ni2+
dan 4CN‾
|
Ion
tetrasianonikelat(II) atau ion tetrasianonikelat(2-)
|
[Co(CN)6]3‾
|
Co3+
dan 6CN‾
|
Ion
heksasianokobaltat(III) atau ion heksasianokobaltat(3-)
|
[CrF6]3‾
|
Cr3+
dan 6F‾
|
Ion
heksafluorokromat(III) atau ion heksasianofluorokromat(3-)
|
[MgBr4]2‾
|
Mg2+
dan 4Br‾
|
Ion
tetrabromomagnesat(II) atau Ion tetrabromomagnesat(2-)
|
Senyawa kompleks ionik kation dan
anion sebagai ion kompleks
Penamaannya adalah menulis atau menyebut
nama dan jumlah kation terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti bilangan
oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi atau menulis atau menyebut
nama dan jumlah kation terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti muatan ion
kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh
K3[Fe(CN)6]3‾
|
:
|
Kalium
heksasianoferat(III) atau kalium heksasianoferat(3-)
|
K4[Fe(CN)6]
|
:
|
Kalium
heksasianoferat(II) atau kalium heksasianoferat(4-)
|
[CoN3(NH3)5]SO4
|
:
|
Pentaaminaazidokobalt(III)
sulfat atau Pentaaminaazidokobalt(2+) sulfat
|
[Cu(NH3)4]SO4
|
:
|
Pentaaminatembaga(II)
sulfat atau Pentaaminatembaga(2+) sulfat
|
[Cu(NH3)4]
[PtCl4]
|
:
|
Tetraaminatembaga(II)
tetrakloroplatinat(II) atau tetraamina tembaga(2+) tetrakloroplatinat(2-)
|
[Co(NH3)6]
[Cr(CN)6]
|
:
|
Heksaaminakobalt(III)
heksasianokromat(III) atau heksasianokobalt(3+) heksasianokromat(3-)
|
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih banyak atas kunjungnnya :) Semoga bermanfaat dan Membantu Anda Mennemukan Jawabannya. See You Again !!!!